Kamis, 07 November 2013

KPD Jawa Timur Gunakan Pola Andragogi Sepenuhnya

Oleh Suyatno

Waktu yang disediakan 2 jam untuk materi kepemimpinan. Peserta membayangkan jam kepemimpinan akan diisi oleh peserta yang mengantuk, pasif, dan jenuh karena KPD sudah berjalan 4 hari dan sebelumnya mereka praktik melatih seharian. Jam kepemimpinan dianggap sebagai jam untuk beristirahat. Ternyata, anggapan itu keliru. Jam kepemimpinan justru tidak ada ceramah sedikit pun. Semua peserta aktif melakukan perenungan dan pemikiran akibat penugasan tiap orang.

Saya berpikiran juga seperti peserta, jam ini pasti menjenuhkan jika saya menggunakan pola ceramah meskipun dengan gaya orasi. Lalu, rencana melatih saya ubah dengan pola andragogi. Satu jam sebelum ke kelas, saya mengguntingi pekerjaan dari tukang taman sampai dokter, dari pelayan sampai pecundang, dan begitulah seterusnya. Jumlah kupon tulisan ada 70 pekerjaan. Tiap orang mendapatkan satu kupon.

Kelas saya buka dengan lagu dangdut Meggi Z. Peserta saya minta berdiri lalu berjoget mengikuti irama. Mereka berjoget, senang, dan bersuka ria. Tujuan sesi ini agar peserta melupakan persepsi yang lalu, berkonsentrasi di materi kepemimpinan, dan mereka berada dalam suasana riang saat belajar. Ternyata, kondisi itu sangat ampuh.

Kemudian, peserta menjelaskan isi profesi sesuai kupon mereka sambil menjelaskan ke teman depannya. Mereka berpasangan. Wih, riuh sekali. Mereka sangat memahami bahwa semua profesi mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Ada yang bermakna positif dan bermakna negatif. Sungguh mereka belajar secara individu tanpa harus digurui.

Pada tahap akhir, peserta menyatakan bahwa kepemimpinan yang baru saja bersama-sama dipelajari memberikan bekas di hati. Ternyata semua orang mempunyai gaya kepemimpinan yang unik untuk mencapai tujuan. Selamat menjadi pelatih.

Tidak ada komentar: