Kamis, 14 November 2013

Kemah Pendidikan Karakter 2013: Jatim Gunakan Metode Kepramukaan secara Total

"Wih, sungainya sangat menarik untuk dilintasi," kata peserta dari Ponorogo. "Kegiatan ini sangat menantang," tambah peserta dari Lamongan. "Materi motivasi keindonesiaan juga cukup mengena. Kami sangat terbakar untuk membela NKRI," kata peserta dari Banyuwangi.

Komentar di atas sangat lumrah karena kegiatan Kemah Pendidikan Karakter (KPK) 2013 yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Jawa Timur secara penuh menyerahkan kepada Kwarda Jawa Timur untuk mengemas acaranya. Acara dikemas sesuai dengan keinginan peserta. Suyatno, selaku ketua perancang kegiatan mengakui bahwa KPK 2013 ini memang dirancang serius. "Kegiatan dirancang dengan sentuhan metode kepramukaan secara total. Alam bebas menjadi dasar. Pengalaman langsung dikuatkan. Sistem beregu dimantapkan. Kemudian, pelatih mengantisipasi dengan pola blok," ujar Kak Yatno, selaku Kapusdiklatda Jawa Timur itu.

KPK 2013 yang dilaksanakan di Jatijejer, Trawas, Mojokerto, pada 12 s.d. 15 November itu sangat disenangi oleh peserta. Peserta dibagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok Patriotisme dan Nasionalisme. Kedua kelompok dibedakan juga dari slayer yang dipakai. Jika kelompok pertama mengikuti kegiatan petualangan lintas lembah, sungai, dan hutan, kelompok lainnya menikmati kegiatan kepemimpinan yang dikemas dengan talam kerja dan lomba kriya, menggambar, menulis cerpen, cerdas cermat, dan membaca puisi. Kedua kelompok mendapatkan porsi yang sama namun jadwal yang berbeda.

Sebanyak 14 pandega racana di Unesa dan Poltekkes Dr Sutomo Surabaya membantu panitia untuk kegiatan alam bebas. Mereka mengerahkan semua potensinya demi adik-adiknya yang sedang menguatkan jati diri karakter bangsa. Kemudian, ada 6 pelatih dari Pusdiklatda Jawa Timur menangani kegiatan kepemimpinan dan lomba-lomba. Mereka bahu membahu untuk menykseskan kegiatan itu. Dinas Pendidikan Jawa Timur menyerahkan sepenuhnya pelaksanaan KPK 2013 ini. Ada kerjasama yang apik antara Dinas Pendidikan Jatim dengan Kwarda Jawa Timur.

Acara ditutup dengan api unggun. Peserta menampilkan kemampuan berseni. Unik dan menarik mewarnai acara api unggun itu. Pemberian hadiah bagi siswa yang berprestasiu juga dilakukan. Acara ditutup oleh Kapusdiklatda Jawa Timur, Dr. Suyatno, M.Pd.

1 komentar:

GAK RI mengatakan...

Mantab. Semua yang dirintis dengan perjuangan dan dijalani dengan kesungguhan serta diterima dengan kesyukuran, akan mmbuahkan hasil yang luar biasa--kita sendiri tidak menduganya.