Rabu, 17 Juli 2013

Pusdiklatda Kepramukaan Kwarda Jawa Timur Kembangkan Pola Segmental

Gerakan Pramuka mempunyai karakteristik tersendiri dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan karena sifatnya yang nonformal dan berdimensi kepanduan. Pusdiklat sebagai wadah pendidikan bagi orang dewasa seharusnya menggunakan metode kepramukaan dalam pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan kursus yang dijalaninya. Di Pusdiklat, metode kepramukaan dikembangkan secara konsisten dan simultan.

Begitu pula, Pusdiklatda sebagai wadah pendidikan orang dewasa di daerah juga harus menggunakan metode kepramukaan dengan baik dan benar. Argasonya, nama Pusdiklatda Kepramukaan Kwarda Jawa Timur, secara kuat mempraktikkan metode kepramukaan. Metode itu adalah sistem beregu, menarik dan menantang, belajar sambil melakukan, di bawah bimbingan orang dewasa, kegiatan alam bebas, sistem penghargaan, kiasan dasar, kode kehormatan, dan satuan terpisah.

Dalam menerapkan metode kepramukaan di kursus yang dijalankan Pusdiklatda Kwarda Jawa Timur, digunakan pola segmental. Tiap materi yang tersaji dikembangkan berdasarkan segmen demi segmen. Yang dimaksud segmen itu adalah per bagian sesuai dengan cakupannya. Materi tidak disajikan terlepas-lepas atau terpisah-pisah tetapi disajikan secara integratif. Dalam pola segmental, materi juga disajikan secara praktik dan di alam bebas. Peserta dikelompokkan berdasarkan ketercapaian tujuannya. Pelatih tidak berganti-ganti jika segmennya belum berganti. Secara simultan, pelatih memfasilitasi dari awal sampai akhir, yang ditandai oleh praktik sampai refleksi. Peserta bersimulasi secara penuh.

Media pelatihan harus dikembangkan dalam pola praktik langsung untuk menjawab metode belajar sambil melakukan. Alam digunakan sebagai wahana belajar yang mampu mempercepat penyerapan peserta. Betapa pola segmental tersebut memberikan dampak kemanfaatan yang sangat besar bagi peserta.


Tidak ada komentar: